Rabu, 02 September 2009

Antioksidan Cokelat Ampuh Kurangi Risiko Serangan Jantung

COKELAT selain berfungsi menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah dan memperlancar aliran darah juga mengurangi risiko kematian pada pasien serangan jantung yang selamat jika dikonsumsi sebanyak 2 hingga 3 kali per minggu.

Hal ini diungkapkan oleh para peneliti dariKarolinska Institute di Stockholm. Mereka menemukan, pengonsumsi cokelat berisiko 3 kali lipat lebih kecil mengalami kematian dibandingkan pasien selamat yang tidak makan cokelat.

Menurut pemimpin studi Imre Janszky, ini merupakan studi pertama yang menemukan kalau cokelat bisa membantu pasien yang telah mengalami serangan jantung. Tetapi hal ini tidak berlaku pada makanan manis pada umumnya."Ini hanya berlaku khusus pada cokelat, kami tidak menemukan manfaat apa pun dari makanan manis lainnya," tutur co-author studi Kenneth Mukamal, seperti dikutip situs foxnews.

Dalam studi ini, para peneliti mengikuti perkembangan 1.169 pasien nondiabetes (laki-laki dan perempuan) yang berusia 45-70 tahun di Stockholm County sepanjang awal tahun 1990-an. Para peneliti mengikuti perkembangan mereka mulai dari saat pertama kali dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung pertama.

Sebelum pasien meninggalkan rumah sakit, para peneliti memintai keterangan mengenai kebiasaan makan mereka sepanjang setahun sebelumnya, termasuk jumlah cokelat yang mereka konsumsi secara teratur. Selanjutnya, partisipan diminta menjalani pemeriksaan kesehatan setelah 3 bulan keluar dari rumah sakit dan dimonitor selama 8 tahun setelahnya.

Komponen bioaktif

Hasil studi menemukan, kejadian serangan jantung fatal berbanding terbalik dengan jumlah cokelat yang dikonsumsi."Penemuan kami mendukung bukti yang menyatakan kalau cokelat merupakan makanan yang kaya komponen bioaktif menguntungkan," terang peneliti.

Selain itu, menurut peneliti, efek positif cokelat berasal dari antioksidan yang dikandungnya. Antioksidan merupakan komponen yang berfungsi melawan serangan radikal bebas, molekul-molekul yang terakumulasi di dalam tubuh dan memicu kerusakan sel-sel. Radikal bebas ini, lanjut peneliti, diyakini berperan penting dalam memicu penyakit jantung, kanker dan proses penuaan.

Jadi haruskah kita mengonsumsi banyak makanan manis yang kaya cokelat? "Sebenarnya, ada baiknya lebih berhati-hati mengingat banyaknya masalah obesitas yang dihadapi invividu. Akan tetapi, bagi Anda yang mencari dessert sehat, cokelat dalam jumlah kecil tetap menjadi pilihan terbaik," terang Mukamal. Tetapi pada individu yang tidak mengalami masalah kelebihan berat badan dan telah terbiasa mengonsumsi cokelat dalam jumlah sedang tetapi tetap langsing, lanjut Mukamal, silahkan melanjutkan.(OL-08) - 19 Agustus 2009

Sumber :
Ikarowina Tarigan
2 September 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar